Pusat-Latihan-Perubatan-JAWI

31 October 2012

Tuduhan Syiah.

MEMO DARI PEJABAT PENGARAH URUSAN  KE 6

Tuduhan Syiah.

Ada kedengaran dari beberapa kelompok para ustaz kita mempertikaikan HPA sebagai kelompok syiah. Saya melihat ini kerana kedapatan beberapa orang  utama HPA yang telah  berhenti dari HPA ,dahulunya membawa ajaran syiah dalam kehidupan harian mereka. Namun untuk menghukum HPA adalah Syiah adalah sesuatu yang sangat salah dan tidak tepat.

Kita jangan mudah mendengar cakap-cakap diluar kerana untuk mengukur pendirian seseorang maka bacalah hasil tulisanya kerana tulisan tidak boleh diubah -ubah setelah ia  dicetak. Sila baca buku tulisan saya INILAH PEGANGAN KAMI, BUKU PESAN  DAN INILAH JALAN KAMI.
Buku ini sudah boleh menjadi jawapan bagi menentukan aliran aqidah dan Perjuangan HPA.

Baru baru ini di Indonesia , isu syiah turut dibangkitkan apabila saya mengaitkan nama dan teori Ibnu Sina dalam Kuliah Pintar Herba namun begitu saya bersyukur kerana isu ini dijelaskan oleh Ustaz Mawardi dengan jelas.

Jazakumullah atas penjelasannya dari Ustaz Mawardi. Beberapa ulama memang sangat menguasai dan ahli dalam beberapa bidang ilmu,
tapi dalam bidang ilmu yang lain, mungkin bukan ahlinya. Sedangkan untuk hal pengubatan Islam, selama tidak bertentangan dalam hal aqidah ahli sunnah wal jamaah, maka pendapat ulama siapapun itu, insyaAllah bisa dipakai.

Rekomendasi terkait penggunaan nama Ibnu Sina
بسم الله الرحمن الرحيم
Mengingat Ibnu Sina seorang ilmuan yang kontroversial, khususnya akidah dan keyakinannya yang sangat bertentangan dengan ahli ssunnah wal jama'ah, seperti pendapat beliau yang mengatakan bahwa alam ini kekal, dan mengingkari adanya kebangkitan manusia secara fisik. Beliau dan keluarganya tergolong dalam aliran Syi'ah Ismailiyyah Qaramitah Batiniyyah, sebuah kelompok ekstrim. Sehingga beliau banyak menuai kritik dari ulama-ulama besar ahli sunnah waljamaah, bahkan kebanyakan mereka mengkafirkannya, seperti Imam Al Ghazali, Ibnu Shalah, Imam Nawawi, Al Hafiz Ibnu Hajar, Imam Az-Zahabi, Ibnu Katsir, Ibnu Taimiyyah dan muridnya Ibnul Qayyim, Ibnu Al hamawi As-Syafi'i dan banyak lagi selain mereka.

Juga mengingat bahwa sebagian ulama ahli Sunnah menukil bahwa beliau menjelang akhir hayatnya telah bertaubat, seperti yang dinukil oleh Ibnu Khilliqan dalam bukunya "Wafayatul A'yan": Menjelang wafat , Ibnu Sina mandi dan bertaubat, dan mensedekahkan seluruh kekayaannya kepada para fuqara" begitu pula yang dinukil oleh Ibnu Katsir dalam bukunya "Al-bidayah wa a-anihayah" dan begitu juga beliau sebagaimana dinukil oleh sebagian ulama yang menulis tentang hidupnya, merupakan seorang yang taat beribadah, rajin ke masjid dan qiyamullail.

Berdasarkan kenyataan diatas maka dewan syariah merekomendasikan,

1. Tidak masalah menisbatkan Ibnu Sina kepada ajaran ilmuan muslim yang pakar dalam berbagai bidang ilmu keduniaan, seperti ilmu mantiq, falsafah, ilmu falak dan khususnya keahliannya dalam ilmu kedoktoran, yang jarang ada tandingannya dan tidak seorangpun yang meragukan kepakaran beliau dalam hal ini.

2. Perlu berhati-hati dalam membaca dan mengutip dari karya-karya Ibnu Sina, supaya tidak menukil dari beliau hal-hal yang bertentangan dengan aqidah ahli sunnah wal jamaah.

3. Sekalipun beliau seorang yang bermasalah dari aspek akidah, namun hal itu tidak menghalang kita untuk mengambil manfaat dari keilmuan beliau dalam bidang kedokteran dan kesehatan, bahkan dari orang-orang yang terang-terang mereka adalah kafir sekalipun, tidak ada masalah kita umat Islam mengambil manfaat dari mereka dari sisi ilmu keduniaan, seperti Rasululllah saw dalam masalah keduniaan pernah mengambil dari eksperimen orang-orang Romawi dan Persia.