MEMO DARI PEJABAT PENGARAH URUSAN KE 6
Tuduhan Syiah.
Ada
kedengaran dari beberapa kelompok para ustaz kita mempertikaikan HPA
sebagai kelompok syiah. Saya melihat ini kerana kedapatan beberapa
orang utama HPA yang telah berhenti dari HPA ,dahulunya membawa ajaran
syiah dalam kehidupan harian mereka. Namun untuk menghukum HPA adalah
Syiah adalah sesuatu yang sangat salah dan tidak tepat.
Kita
jangan mudah mendengar cakap-cakap diluar kerana untuk mengukur
pendirian seseorang maka bacalah hasil tulisanya kerana tulisan tidak
boleh diubah -ubah setelah ia dicetak. Sila baca buku tulisan saya INILAH PEGANGAN KAMI, BUKU PESAN DAN INILAH JALAN KAMI.
Buku ini sudah boleh menjadi jawapan bagi menentukan aliran aqidah dan Perjuangan HPA.
Baru baru ini di Indonesia , isu syiah turut dibangkitkan apabila saya mengaitkan nama dan teori Ibnu Sina dalam Kuliah Pintar Herba namun begitu saya bersyukur kerana isu ini dijelaskan oleh Ustaz Mawardi dengan jelas.
Jazakumullah atas penjelasannya dari Ustaz Mawardi. Beberapa ulama memang sangat menguasai dan ahli dalam beberapa bidang ilmu,
tapi
dalam bidang ilmu yang lain, mungkin bukan ahlinya. Sedangkan untuk hal
pengubatan Islam, selama tidak bertentangan dalam hal aqidah ahli
sunnah wal jamaah, maka pendapat ulama siapapun itu, insyaAllah bisa
dipakai.
Rekomendasi terkait penggunaan nama Ibnu Sina
بسم الله الرحمن الرحيم
Mengingat
Ibnu Sina seorang ilmuan yang kontroversial,
khususnya akidah dan keyakinannya yang sangat bertentangan dengan ahli
ssunnah wal jama'ah, seperti pendapat beliau yang mengatakan bahwa alam
ini kekal, dan mengingkari adanya kebangkitan manusia secara fisik.
Beliau dan keluarganya tergolong dalam aliran Syi'ah Ismailiyyah
Qaramitah Batiniyyah, sebuah kelompok ekstrim. Sehingga beliau banyak
menuai kritik dari ulama-ulama besar ahli sunnah waljamaah, bahkan
kebanyakan mereka mengkafirkannya, seperti Imam
Al Ghazali, Ibnu Shalah, Imam Nawawi, Al Hafiz Ibnu Hajar, Imam
Az-Zahabi, Ibnu Katsir, Ibnu Taimiyyah dan muridnya Ibnul Qayyim, Ibnu
Al hamawi As-Syafi'i dan banyak lagi selain mereka.
Juga
mengingat bahwa sebagian ulama ahli Sunnah menukil bahwa beliau
menjelang akhir hayatnya telah bertaubat, seperti yang dinukil oleh Ibnu
Khilliqan dalam bukunya "Wafayatul A'yan": Menjelang wafat , Ibnu Sina mandi dan
bertaubat, dan mensedekahkan seluruh kekayaannya kepada para fuqara" begitu pula yang dinukil oleh Ibnu Katsir dalam bukunya "Al-bidayah wa a-anihayah"
dan begitu juga beliau sebagaimana dinukil oleh sebagian ulama yang
menulis tentang hidupnya, merupakan seorang yang taat beribadah, rajin
ke masjid dan qiyamullail.
Berdasarkan kenyataan diatas maka dewan syariah merekomendasikan,
1.
Tidak masalah menisbatkan Ibnu Sina kepada ajaran ilmuan muslim yang
pakar dalam berbagai bidang ilmu keduniaan, seperti ilmu mantiq,
falsafah, ilmu falak dan khususnya keahliannya dalam ilmu kedoktoran,
yang jarang ada tandingannya dan tidak seorangpun yang meragukan
kepakaran beliau dalam hal ini.
2. Perlu berhati-hati dalam
membaca dan mengutip dari karya-karya Ibnu Sina, supaya tidak menukil
dari beliau hal-hal yang bertentangan dengan aqidah ahli sunnah wal
jamaah.
3. Sekalipun beliau seorang yang
bermasalah dari aspek akidah, namun hal itu tidak menghalang kita untuk
mengambil manfaat dari keilmuan beliau dalam bidang kedokteran dan
kesehatan, bahkan dari orang-orang yang terang-terang mereka adalah
kafir sekalipun, tidak ada masalah kita umat Islam mengambil manfaat
dari mereka dari sisi ilmu keduniaan, seperti Rasululllah saw dalam
masalah keduniaan pernah mengambil dari eksperimen orang-orang Romawi
dan Persia.